ASKEP PADA KLIEN DENGAN KLAMIDIA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
KMB
Oleh :
AHMAD
FIRMAN ISMAIL
0911011068
PRODI S1
KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2011
ASKEP KLAMIDIA
1. PENGERTIAN
Klamidia adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh
virus chlamydia trachomatis (klamidia trakomatis). Klamidia,
sering menyebabkan apa yang dinamakan uretritis non spesifik yakni radang
saluran kemih yang tidak spesifik, yang dikenal merupakan salah satu infeksi/penyakit,
akibat dari hubungan seksual yang terjadi pada pria. Sedangkan pada wanita
klamidia lebih sering menyebabkan cervicitis (serviksitis), yaitu infeksi leher
rahim, dan penyakit peradangan pelvis (pinggul/panggul), bahkan menyebabkan
infertilitas. (Bruner & Suddert, 2001).
Penyakit Klamidia tergolong dalam infeksi menular
seksual (IMS) pada manusia yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis.
Istilah infeksi Klamidia dapat juga merujuk kepada infeksi yang disebabkan oleh
setiap jenis bakteri dari keluarga Chlamydiaceae. C. trachomatis
hanya ditemukan pada manusia. dapat merusak alat reproduksi manusia dan
penyakit mata.
Klamidia lebih sering terdapat
pada wanita. ketika seorang wanita telah tertular maka klamidia dapat
menyebabkan Penyakit Radang Panggul (PRP) yang dapat menyebabkan wanita
tersebut menjadi mandul (tidak dapat mempunyai anak).
2. ETIOLOGI
Chlamydia trachomatis yang terutama menyerang leher
rahim. Biasanya menyerang saluran kencing atau organ-organ reproduksi. Pada
wanita, menyebabkan infeksi di mulut rahim, sedangkan pada pria, menyebabkan
infeksi di urethra(bagian dalam penis). Sebanyak 75 persen penderitanya, tidak
mendapatkan gejala penyakit ini. Kalaupun muncul gejala, pada wanita, hanya
berupa keputihan. Penyakit menular seksual (PMS) yang satu ini, dapat menular
atau ditularkan pasangan. Masa inkubasi:7 sampai 12 hari. (Bruner & Sudert 2001)
3. KLASIFIKASI
Klamidia
yang menyebabkan penyakit pada manusia diklasifikasikan menjadi 3 spesies :
1. Chlamydia psittaci, penyebab psittacosis
2. C. trachomatis, termasuk serotipe yang menyebabkan
trachoma,infeksi alat kelamin (lihat bawah), Chlamydia
conjunctivitis dan pneumonia anak dan serotipe lain yang
menyebabkan Lymphogranuloma venereum
3. C. pneumoniae, penyebab penyakit saluran pernapasan termasuk
pneumonia dan merupakan penyebab penyakit arteri koroner
4. CARA PENULARAN
Klamidia menyebar dengan cara
berhubungan seks tanpa pelindung dengan seseorang yang telah terinfeksi.
5. TANDA
DAN GEJALA
Pada perempuan :
a. Keinginan
untuk sering buang air kecil dan ketika buang air kecil akan merasakan adanya
rasa seperti terbakar atau rasa tidak nyaman.
b. Menimbulkan
keluhan keputihan yang disertai nyeri pada saat BAK dan adanya
mukopurulen dan perdarahan setelah melakukan hubungan seksual
c. Penularan tidak disadari,
karena kebanyakan perempuan yang terinfeksi tidak merasakan gejala
d. Pasien biasanya datang dengan stadium
lanjut
e. Rasa sakit setelah melakukan
hubungan seksual
Pada laki-laki :
a. Keinginan
untuk sering buang air kecil dan ketika buang air kecil akan merasakan adanya
rasa seperti terbakar atau rasa tidak nyaman.
b. Keluar
cairan di uretra berupa lender yang jernih samapi keruh terdapat bercak pada
celana dalam terutama pada pagi hari
c. Pelvisnya
bengkak karena terjadi Epedidimitis
6. KOMPLIKASI
a. Radang
panggul
b. Radang
pelvis
c. Infertilitas
d. Endometritis
postpartum
e. Epididimitis
f. Konjungtivitis
g. pneumonia
7. CARA-CARA
PEMBERANTASAN.
A.
Cara pencegahan.
1).
Penyuluhan kesehatan dan pendidikan seks : sama seperti sifilis (lihat Sifilis,
9A) dengan penekanan pada penggunaan kondom ketika melakukan hubungan seksual
dengan wanita bukan pasangannya.
2).
Pemeriksaan pada remaja putri yang aktif secara seksual harus dilakukan
secara rutin. Pemeriksaan perlu juga dilakukan terhadap wanita dewasa usia
dibawah 25 tahun, terhadap mereka yang mempunyai pasangan baru atau terhadap
mereka yang mempunyai beberapa pasangan seksual dan atau yang tidak konsisten
menggunakan alat kontrasepsi. Tes terbaru untuk infeksi trachomatis dapat
digunakan untuk memeriksa remaja dan pria dewasa muda dengan spesimen urin.
B.
Pengawasan penderita, kontak dan
lingkungan sekitar.
1). Laporan pada instansi kesehatan setempat;
laporan kasus wajib dilakukan dibanyak negara bagian di AS, Kelas 2B (lihat
Tentang pelaporan penyakit menular).
2). Isolasi : tindakan kewaspadaan
universal, bisa diterapkan untuk pasien rumah sakit. Pemberian terapi
antibiotika yang tepat menjamin discharge tidak infektif;
penderita sebaiknya menghindari hubungan seksual hingga kasus indeks, penderita
atau pasangannya telah selesai diberi pengobatan yang lengkap.
3). Disinfeksi
serentak :
Pembuangan benda-benda yang terkontaminasi dengan discharge uretra
dan vagina, harus ditangani dengan seksama.
4). Karantina : tidak dilakukan.
5). Imunisasi kontak : tidak dilakukan.
6). Investigasi kontak dan sumber
infeksi.
Pengobatan profilaktik diberikan terhadap pasangan seks lain dari
penderita, dan pengobatan yang sama diberikan kepada pasangan tetap. Bayi yang
dilahirkan dari ibu yang terinfeksi dan belum mendapat pengobatan sistemik,
foto thorax perlu diambil pada usia 3 minggu dan diulang lagi sesudah 12 – 18 minggu
untuk mengetahui adanya pneumonia klamidia sub klinis.
C.
Cara mengurangi resiko
1) Puasa mekukan
hubungan seks
2) Batasi partner
seksual
3) Gunakan kondom
dengan benar
4) Cek
kesehatan
8. TERAPI
Terapi yang
biasanya digunakan adalah
a. Antibiotika,
minum obat secara teraturPartner seksualnya juga harus diobati
Obat antibiotik :
ü Doksisiklin 2 x 100mg selama 1 minggu
atau lebih
ü Tetrasiklin 4 x 500 selama 1 minggu atau
lebih
ü Eritromisin
4 x 500mg selama 1 minggu atau lebih
ü Azitromisin 1 gram dosis tunggal
9. PENDIDIKAN
PASIEN DAN PENCEGAHAN
Target untuk pendidikan dan pencegahan terhadap
klamidya pada pasien adalah populasi remaja dan dewasa muda. Pantangan, menunda
usia untuk terpajan hubungan seksual sejak awal membatasi jumlah pasangan
seksual dan penggunaan kondom untuk pencegahan harus dipromosikan atau
dianjurkan. Harus ditekankan bahwa penyaringan untuk klamidya dan penanganan
infeksi pada tahap awal adalah metode penting untuk menurunkan proses penyakit
yang umum pada wanita untuk untuk menurunkan infeksi pada bayi.
ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
a. Riwayat
·
Riwayat
penyakit dahulu : gatal-gatal pada
kemaluan dan adanya keputihan.
·
Riwayat penyakit
sekarang : nyeri pada bagian pelvis, nyeri saat buang air
kecil.
·
Riwayat penyakit
keluarga : tidak ada penyakit yang berhubungan
dengan klamidia
b. Pemeriksaan fisik
Inspeksi :
- Adanya
keputihan
- Adanya
bercak-bercak keputihan pada celana dalam laki-laki.
- Kulit
kelamin berwarna kemerah-merahan.
Palpasi :
Kelenjer
inguinal dipalpasi untuk mengetahui adanya nyeri tekan dan bengkak. Wanita
diperiksa untuk adanya nyeri tekan abdominal dan rahim. Mulut dan tenggorokan
untuk mencari tanda peradangan atau eksudat.
2.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Gangguan rasa nyaman:nyeri berhubungan dengan rasa terbakar,
bau atau gatal-gatal akibat infeksi.
b. Ansietas berhubungan dengan lamanya penyembuhan penyakit gejala
yang muncul.
c. Disfungsi seksual berhubngan dengan keterbatasan yang dimungkinkan oleh
gejala-gejala(kelelahan ,penurunan libido, depresi) rasa penolakan oleh
pasangan.
d. Harga diri rendah berhubungan dengan peraasaan malu karena penyakit yang
diderita, koping individu tidak efektif
e. Resiko infeksi berhubungan dengan penularan penyakit yang terpajan.
f. Kurang pengetahuan berhubungan dengan proses penyakit.
3.
INTERVENSI KEPERWATAN
a.
Gangguan rasa nyaman:nyeri
berhubungan dengan rasa terbakar, bau atau gatal-gatal akibat
infeksi.
1. Mandiri:
·
Kaji keluhan nyeri,perhatikan
lokasi,frekwensi dan waktu.
·
Dorong
pengungkapan perasaan
·
Kaji tanda-tanda non ferbal
nyeri
·
Berikan
tindakan kenyamanan non farmakologis
2. Bantu pasien dalam mengambil posisi yang nyaman
3. Ajarkan teknik relaksasi
4. Berikan lingkungan
·
Okservasi efek
-efek yang diinginkan dan efek samping obat-obatan
Kolaborasi :
·
Berikan
analgesic atau antipiretik
·
Konsul
dengan dokter jika tindakan gagal untuk penghilangan nyeri adekuat atau bila
perubahan dosis atau interpal obat nyeri diperlukan
·
Hasil yang
dharapkan
·
Pasien
mengungkapkan penurunan rasa nyeri
b. Ansietas berhubungan dengan lamanya penyembuhan penyakit gejala
yang
Mandiri :
·
Jamin pasien tentang kerahasiaan
dalam batasan situasi tertentu
·
Pertahankan hubungan yang baik
dengan pasien .
·
Berikan informasi akurat dan
konsisten mengenai prognosis
·
Hindari
argumantasimengenai persepsi pasien terhadap situasi tertentu.
·
Waspada
terhadap tanda-tanda penolakan depresi misalnya,manarik diri,marah
·
Berikan lingkuangan terbuka
dimana pasien akan merasa aman untuk mendiskusikan
perasaan atau menahan diri untu berbicara
·
Izinkan pasien mengekspresikan
rasa marah, takut, dan putus asa
·
Berikan informasi bahwa
perasaannya adalah normal
Kolaborasi;
·
Rujuk pada
konseling psikiatri
c. Disfungsi seksual berhubngan dengan
keterbatasan yang dimungkinkan oleh gejala-gejala(kelelahan ,penurunan libido,
depresi) rasa penolakan oleh pasangan
Mandiri:
·
Beri privasi
saat mendiskusikan seksualitas
·
Tentukan pengetahuan dan sikap
dalam mengenali penyakit yang dialami dan tentang seksualitas
·
Berikan kesempatan mengekpresikan
masalah, perasaan marah, anietas, dan frustasi
·
Jelaskan
kenormalan ekspresi perasaan
·
Denganrkan
secara aktif
·
Berikan waktu khusus dan dorong
pasien untuk mendiskusikan masalah dan perasaan dengan pasangan seksual
·
Dorong pasangan untuk menfokuskan
kekuatan dari hubungan mereka dan menentukn pengaruh dari perubahan ekspresi
seksual
Kolaborasi:
·
Libatkan
pasangan seksual pasien.
d. Harga diri rendah berhubungan dengan persaan malu karena penyakit yang
diderita, koping individu tidak efektif
·
Bantu pasien untuk meningkatkan
penilaian dirinya terhadap penilaian dirinya
·
Dorong pasien unuk mengungkapkan
perasaannya dan penerimaan terhadap diri serta penyakit yang dialami
·
Ajarkan keterampilan prilaku yang
positif melalui diskusi
·
Kaji perubahan-perubahan terbaru
pada pasien yang dapat berpengaruh terhadap harga diri rendah
·
Beritahu pasien bahwa perasaan
yang dialami normal dan beri dukungan/ support pada pasien untuk meningkatkan
harga diri
·
Libatkan keluarga/orang terdekat
untuk memberi dukungan pasien
e. Resiko infeksi berhubungan dengan penularan penyakit yang terpajan
Mandiri:
·
Cuci tangan sebelum dan sesudah
kontak perawatan dilakukan
·
Berikan lingkungan yang bersih
dan berventilasi baik.
·
Pantau tanda-tanda vital dan
tanda-tanda infeksi.
·
Gunakan sarung tangan selama
kontak langsung dengan sekret
Kolaborasi
·
Berikan
antibiotic
f. Kurang pengetahuan berhubungan dengan proses penyakit
Mandiri:
·
Berikan informasi tentang
penyakit dan metode pencegahan
·
Tinjau ulang proses penyakit dan
apa yang menjadi harapan dimasa depan
·
Tentukan tingkat ketergantungan
dan kondisi fisik
·
Tinjau ulang
cara penularan penyakit
·
Jelaskan aturan obat-obatan,
interaksi dan efek samping
·
Tekankan perlunya melanjutkan
perawatan kesehan dan evaluasi
·
Tekankan
pentingnya mendapatkan informasi baru
4. EVALUASI
·
Nyeri dapat
diatasi
·
Ansietas
dapat diatasi
·
Resiko
infeksi dapat diminimalkan
·
Pasien mengetahui tentang
penyakit yang telah dialamminya
DAFTAR PUSTAKA
·
http://imamifi.blogspot.com/2011/03/askep-klamidia.html
·
Natadidjaja, hendarto. 1990. Kapita Selekta
Kedokteran. Bina Rupa Aksara: Jakarta.
·
Prof. DR. Djuanda, Adhi. 1999. Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin Edisi 3. Balai Penerbit FKUI: Jakarta.
by: OBAT KEPUTIHAN
BalasHapusTerima kasih untuk berbagi informasi dengan kami , Setelah membaca artikel Anda saya menjadi sangat tertarik dengan blog yang Anda kelola
Tahukah anda bahwa hewan laut bernama teripang emas ternyata memiliki banyak khasiat dan manfaat bagi kesehatan diantaranya adalah mampu dijadikan Obat Infeksi Pencernaan, Obat Bopeng, Obat Keloid, Obat Infeksi Paru paru, Obat Kusta Alami hal tersebut bukan tanpa bukti melainkan telah banyak orang yang meraskan khasiat dan manfaat luar biasanya.
BalasHapusI do not know if you would be interested in my case.Here is Dr Itua Contact Information,drituaherbalcenter@gmail.com Or www.drituaherbalcenter.com He talks on Whatsapp too.
BalasHapusI was treated for Hepatitis C genotype 2 commencing on january 14, 2017. I was treated with Dr Itua Herbal Medicine which he prepared and send to me Via EMS Courier service and I received it @ Ohio Post Office .I drank for two weeks as he instructed me to and I was cured.Just in two weeks,Isn’t that joyful.yes i’m happy and my heart fills with joy.
I carry a high risk of Lymphoma relapse due to constant exposure to the hepatitis C virus.
In order for me to have the maximum chance of a cure from my Non-Hodgkin's Lymphoma, Hepatitis C must be treated in a timely manner or my life hangs in jeopardy. Dr Itua made my life meaningful again.And to my friend Nicky who directed me to Dr itua herbal center i forever indebted to you my dear friend.Doctor Itua Assured me he can as well cured the following disease,HIV,COPD,DIABETES,HERPES VIRUS,HEPATITIS,